Perbedaan Antara Wewenang Dan Kekuasaan


1.1       LATAR BELAKANG WEWENANG
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu teori formal (atau sering disebut pandangan klasik )dan teori penerimaan.
-  Teori formal berpendapat bahwa wewenang ada karna seseorang di beri atau di limpahi atau diwarisi hal tersebut. Wewenang merupakan anugrah, ada karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut. Beranggapan bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang tinggi. Jadi pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.
-  Pandangan teori penerimaan bahwa wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu di terima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut di jalankan. Chester Barnard menyatakan: “ bila suatu komunikasi direktif diterima seseorang kepada siapa hal itu ditunjukan wewenang untuknya tercipta atau di tegaskan”.Barnard menyebut penerima wewenang dengan sebutan “ zone of indifference”, dan Herbert A . Simon menyebut dengan “ area of acceptance”.
Unsur yang ada di dalam wewenang :
1.      Seseorang mempunyai wewenang karena posisi yang diduduki, bukan karena karakteristik pribadinya.
2.      Wewenang tersebut di terima oleh bawahan karena memiliki hak yang sesungguhnya.
3.       wewenga berlaku dari atas ke bawah sesuai dengan struktur hierarki organisasi.


1.2       LATAR BELAKANG KEKUASAAN

            Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu dengan cara yang diinginkan. Karena kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, dan dapat dilakukan dalam setiap kita berinteraksi Kekuasaan melibatkan hubungan antara dua orang atau lebih. Dikatakan A mempunyai kekuasaan atas B, jika A dapat menyebabkan B melakukan sesuatu di mana B tidak ada pilihan kecuali melakukannya. Apabila terdapat  individu atau kelompok yang terisolasi tidak dapat melakukan  kekuasaan, karena kekuasaan harus mempunyai potensi untuk dilaksanakan oleh individu atau kelompok lainnya. Kekuasaan melibatkan kekuatan dan paksaan, Wewenang adalah kekuasaan formal yang dimiliki oleh seseorang karena posisi yang dipegang dalam organisasi.

1.      Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya

            Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat adalah kedaulatan (sovereignity) yang dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat. Disebut juga the ruling class (Gaetano Mosca).
Adapun sumber – sumber kekuasaan adalah sebagai berikut :
a.       Militer, polisi, kriminal
Sebagai pengendali kekerasan.
b.       Ekonomi
Sebagai pengendali tanah, buruh, kekayaan material, produksi.
c.        Politik
Sebagai pengambil keputusan.
d.      Hukum
Mempertahankan, memgubah, melancarkan interaksi.
e.       Tradisi
Sistem kepercayaan nilai – nilai.
f.       Ideologi
Pandangan hidup, integrasi.
g.      Diversionary power
Kepentingan rekreatif.

2.      Unsur – Unsur Saluran Kekuasaan
Unsur – unsur pokok kekuasaan :
a.       Rasa takut
Menimbulkan kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti.
b.      Rasa cinta
Akan menghasilkan perbuatan – perbuatan yang positif.
c.       Kepercayaan
Timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang bersifat asosiatif.
d.      Pemujaan
Pemegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orang lain.

Saluran – saluran kekuasaan antara lain :
1.      Saluran militer
2.       Saluran ekonom
3.       Saluran politik
4.       Saluran tradisi
5.       Saluran ideology
6.       Saluran lain (alat komunikasi massa)



Referensi :
http://elqorni.wordpress.com/2012/01/07/3124/
http://hiukencana.wordpress.com/2010/01/01/jenis-kekuasaan-dan-wewenang/
http://indudt.blog.fisip.uns.ac.id/2011/01/05/kekuasaan-dan-wewenang/

Peranan Staf Dalam Organisasi


     
 LATAR BELAKANG
Telah dikemukakan bahwa dalam organisasi bentuk lini dan staff ada dua kelompok tenaga kerja. Kelompok pertama adalah mereka yang tugas utamanya bersifat menterjemahkan tugas pokok menjadi aktivitas, sedang di pihak lain terdapat mereka yang tugasnya melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya roda organisasi dan mekanisme kerjasama yang harmonis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kedua kelompok ini mempunyai peranan penting dalam merealisasi tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Staf di dalam melaksanakan fungsinya tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama perusahaan atau organisasi.
Tugas yang dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu organisasi atau perusahaan. Dalam pengetatan yang harus dibuat oleh organisasi dalam saat yang kritis ditentukan oleh pilihan terhadap departemen lini atau staf ini tergantung dari situasi yang dihadapi.
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai staf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya.
1.      Staf penasihat , dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer.  Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.


Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
2. Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
3. Mengadakan evaluasi atau penilaian.
4. Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan .
5. Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
6. Membuat kesimpulan.

2.      Staf Pelayanan (Staf Specialis), yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan
Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa staf dalam suatu lembaga mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan tenaga dan pikiran dalam peroses pengambilan keputusan yang pada saat nya meningkatkan kegairahan dalam bekerja sehingga lembaga perusahaan kemajuan dan produktivitas serta hasil yang memuaskan.


Referensi :
http://kuhascexpress.blogspot.com/2010/06/tugas-lini-dan-staf-organisasi.html
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/macam_staf.htm
http://ejurnal.uin-alauddin.ac.id/artikel/04 Peranan Staf dalam Pengambilan Keputusan - Arifuddin S.pdf