PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEPEMIMPINAN



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan Hidayah-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Pengambilan Keputusan Pemerintah dalam Kepemimpinan” ini disajikan berdasarkan pengetahuan dan referensi dari beberapa sumber yang ada. Ucapan terimakasih penulis sampaikan juga kepada dosen pengajar. dan semua pihak yang telah membantu demi selesainya makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penulis perlukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan pembuatan makalah dimasa yang akan datang. Penulis berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca dan juga pada penulis sendiri.
  



DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………….….…….. i
Daftar Isi……………………………………………………………………….....……… ii
BAB I
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….…...…… 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………….…….. 1
1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………….....…............ 3
BAB II
2.1.   Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli………………………………….....………….. 5
2.2.   Peran Kepemimpinan Dalam Mengendalikan Konflik…………….………...………. 6
2.3.   Peran Kepemimpinan dalam Membangun Tim……………………………............…7-8
BAB III
3.1.   Kesimpulan……………………………………………………………………....… 9
3.2   Saran………………………………………………………………………….…..... 9
Daftar Pustaka………………………………………………………………..….……... 10


 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.           Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah organisasi, kita mengenal dua peranan yang masing-masing berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Peran yang pertama kita kenal dengan istilah peranan kepemimpinan mengerjakan hal yang benar, dan yang kedua kita menyebutnya dengan istilah peranan manajemen mengerjakan hal secara benar atau pelaksanaan.
Perbedaan yang signifikan antara kedua peranan di atas adalah jika dikaitkan dengan otak kanan dan otak kiri. Peranan kepemimpinan umumnya diatur oleh otak kanan, adapun peranan manajemen diatur oleh otak kiri. Sedangkan dalam hubungannya dengan dinamika organisasi, maka peran kepemimpinan tidak terlepas dari pembagiannya serta keterkaitannya dengan aspek mengambil keputusan, mengelola konflik dan membangun tim. Dalam makalah ini kita akan membahas tiga pembagian peran kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ocial pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

1.2.           Rumusan Masalah
2.      Bagaimana pengertian pemimpin itu menurut para ahli?
3.      Apa saja pengertian kepemimpinan itu?
4.      Apa saja teori kelahiran pemimpinan itu?
5.      Apa saja teori-teori kepemimpinan itu?
6.      Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan?
7.      Peran pemimpin dalam menghadapi konflik?
8.      Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?
1.3.           Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang kepemimpinan baik itu pengertian kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, tipe dan gaya kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan dan ciri-ciri kepemimpinan yang  baik itu seperti apa. Di samping itu makalah ini juga bertujuan untuk melatihan dasar kepemimpinan Mahasiswa.


BAB II
KEPEMIMPINAN

2.1.      Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli
Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999).  Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat  (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat  yang ditetapkan.
Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinila dari konsekwensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga :
a.       Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif
b.      Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya
c.       Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara tindakan untuk mengatasi masalah. Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti, Identifikasi masalah, mendefinisikan masalah, memformulasikan dan mengembangkan alternative, implementasi keputusan, serta evaluasi keputusan.
2.2.      Peran Kepemimpinan Dalam Mengendalikan Konflik
Berkaitan dengan dunia organisasi, konflik pun kerap kali terjadi misalnya saja konflik antara pemimpin dengan yang dipimpinnya atau antara kelompok kerja yang satu dengan yang lain. Konflik terjadi disebabkan oleh berbedanya kepribadian, kepentingan, latar belakang, budaya, agama dan sebagainya antara masing-masimg indivdu dalam organisasi tersebut. Konflik tidak dicegah melainkan hanya dikendalikan, dikelola, bahkan disinergikan menjadi sesuatu yang sangat dinamis dan harmonis. Dan ini adalah tugas dari seorang pemimpin.dalam kepemimpinannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa efektifitas kepemimpinan seorang pemimpin adalah dapat dinilai dari bagaimana ia mampu mengendalikan dan mengelola konflik begitu juga sebaliknya.
Proses pengendalian konflik
Proses ini bermula dari persepsi konflik itu sendiri, apa komponennya dan dari mana sumbernya, kemudian menuju ke tahap realisasi, penghindaran, intervensi, pemilihan strategi dan implementasi, serta evaluasi dampak yang ditimbulkan dari konflik tersebut.
Cara mengendalikan konflik
Dalam mengendalikan konflik, cara-cara yang dapat dipakai adalah :
·         Memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk mengemukakan pendapatnya tentang kondisi-kondisi penting yang diinginkan
·         Meminta satu pihak menempatkan diri pada posisi orang lain, dan memberikan argumentasi yang kuat mengenai posisi tersebut
·         Kewenangan pimpinan sebagai sumber kekuatan kelompok dalam pengambilan keputusan atau memecahkan masalah secara efektif.

2.3.           Peran Kepemimpinan dalam Membangun Tim
Tim adalah kelompok kerja yang dibentuk dengan tujuan untuk menyukseskan tujuan bersama sebuah kelompok organisasi atau manajemen. Tujuan dari pembentukan tim di sini adalah membangun unit kerja yang solider yang mempunyai identifikasi keanggotaan maupun kerja sama yang kuat.
Proses pembentukan
Ruang lingkup peran hubungan yang melekat pada pemimpin meliputi peran pemimpin dalam pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja, pengelolaan tata kepegawaian yang berguna untuk pencapaian tujuan organisasi. Pedoman umum dalam membentuk atau membangun tim, yaitu:
a.       Menanamkan pada kepentingan bersama
b.      Berusaha mempertahankan komitmen
c.       Menggunakan simbol-simbol untuk mengembangkan identifikasi dengan unit kerja
d.      Mendorong dan memudahkan interaksi yang memuaskan
e.       Mengadakan pertemuan-pertemuan membangun tim
f.       Menggunakan jasa konsultan bila diperlukan.

 Anggota tim
Keberhasilan tugas dalam tim akan tercapai jika setiap orang bersedia untuk bekerja dan memberikan yang terbaik. Anggota tim yang baik harus:
a.       Mengerti tujuan yang baik
b.      Memiliki rasa saling ketergantungan dan saling memiliki
c.       Menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim
d.      Dapat bekerja secara terbuka
e.       Dapat mengekspresikan gagasan, opini, dan ketidaksepakatan
f.       Mengerti sudut pandang satu dengan yang lain.
g.      Mengembangkan keterampilan dan menerapkanya pada pekerjaan.
h.      Mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal.
i.        Berpartisipasi dalam keputusan tim.
Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses untuk memberikan pengarahan dan pengaruh pada kegiatan yang berhubungan dengan tugas sekelompok anggotanya. Mereka yakin bahwa tim tidak akan sukses tanpa mengkombinasikan kontribusi setiap anggotanya untuk mencapai tujuan akhir yang sama.
 


BAB III
PENUTUP


3.1     Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan sub sistem dari pada manajemen, karena mengingat peranan vital seorang pemimpin dalam menggerakan bawahan, maka timbul pemikiran di antara para ahli untuk bisa jauh lebih mengungkapakan peranan apa saja yang menjadi beban dan tanggung jawab pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya. Kepemimpinan  merupakan  suatu  masalah  yang  kompleks  dan  sulit,  karena  sifat dasar kepemimpinan  itu  sendiri  memang  sangat kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.
Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin adalah peran membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat dijalankan dengan cara memberikan pujian dan dukungan. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan insentif.  Sebagai sumber inspirasi, seorang pemimpin tidak hanya menunjukkan dalam kata dan ucapan saja, melainkan juga tindakan dan perilaku sehari-hari. Orang berharap seorang pemimpin yang menunjukkan optimisme, segar, antusias, energik, dan berpikir positif pada masa depan. Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin.

3.2   Saran
        Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

[1.]  Handoko T. Hani , Manajemen Edisi 2, BPFE – Yogyakarta, 1984.
[2.]  James K. Van Fleet, 1973, 22 manajemen kepemimpinan, Jakarta:Mitra
[3.]  Purwnto, yadi, 2001, makalah: manajemen PT.Cendekia Informatika, Jakarta
[5.]  w. Brown steven, 1998, manajemen kepemimpinan, Jakarta: Profesional books 
[6.]  Aynul. 2009. "Leadership: Definisi Pemimpin". (Online). (Http://referensikepemimpinan.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html, diakses 11 November 2011).


1 komentar:

Anonim responded on 2 Juli 2013 pukul 12.11 #

Artikelnya bagusss...
Pemimpin memiliki peran yang sangat vital dalam organisasi. keberlangsungan hidup sebuah organisasi tergantung dari karakter pemimpinnya.
Sekedar ingin berbagi aja, barangkali bisa menambah sedikit referensi mengenai karakteristik kepemimpinan yang dapat dijadikan teladan.
Klik --> Makalah Peran Kepemimpinan di Martha Tilaar